PUISI ROMANTIS

WAKTU

sehari ada 24 jam

seminggu ada 7 hari

sebulan 30 hari

setahun 12 bulan

apakah yang telah kita kerjakan selama ini?

apakah selama ini kita hanya membuka aib orang?

apakah selama ini kita merampok hak – hak saudara kita?

apakah selama ini kita membanggakan diri kita dihadapan orang?

sadarlah wahai manusia

seiring dengan bertambahnya usia kita semakin mendekati azal kita

pergunakanlah waktumu sebaik – baiknya untuk bekal dihari akhirmu kelak

MASIH MILIKMU

Padamkan sejenak tatapan buta itu

Pahami rasamu yang sedikit menyejukkan ruang sepiku

Meski tak begitu ku lihat nyata

Namun, kan ku coba mulai meraba hadirmu kembali

Dengan sedikit ku buka ruang singgah

Berharap kau mampu tuk mengintip ke dalamnya

Dan… kau mengerti setiap sudut tentang duniaku baru

Masih berkabut…

Memang…

Maka pancarkan cahaya kasih itu

Yang mungkin mampu menembus kabut penutup mata hatiku

Hembuskan angin damai mu

Pelan… pelan…. pelan…

Keluarkan kabut ini dari ruang hidupku

Kau mampu……….

Yakinlah…….

Di sudut yang paling gelap aku merintih

Menahan perih……..

Menjadi tawanan gelapnya kabut yang menyayat retina ku

Tumbangkan seribu barisan keraguanmu

Kau masih mampu…..

Lenyapkan keraguan itu…

Aku disini….

Tepat di depan penglihatanmu

Ulurkan tanganmu….

Dan… yakinlah aku kan menjangkaunya

Karena aku disini masih milikmu…

by ,,,,,,,,

Ayah..

kau telah pergi menemui sang pencipta

diiringi dengan tangisan duka dari keluargamu tercinta

semua keluargamu berurai air mata..

kami tak mampu menolak kehendak sang pencipta

mungkin ini janjimu padanya…

Ayah…

kau pergi disaat aku masih sangat membutuhkan

membutuhkan kasih sayang dan dekapan hangat mu..

masa kecil ku berlalu tanpa ayah disampingku

mungkin ketika itu aku belum mengerti

apa artinya sebuah perpisahan..

kini terasa begitu menusuk hatiku

menyadari ayah tiada lagi bersamaku

Ayah..

aku terus berjalan dengan kenyataan hidup yang pahit

ku terus melangkah ke depan namun tatap mataku selalu menoleh kebelakang

dengan hati memendam kerinduan yang amat dalam

Ayah

hari ini aku menemui ayah melalui bait-bait puisi ini

suatu hari nanti akan ku ceritakan pada dunia

aku bangga dan bahagia memiliki ayah sepertimu..

Ayah..

disina aku dan ibu hanya mampu berdoa

untuk kebahagaian ayah di alam sana…

bersama angin malam ku sertakan do’a

semoga engkau mendapat tempat terbaik disisinya

Ya Allah,,

ampunilah segala dosanya

dan terimalah ia disisi_Mu

l Miss U..

l Love U so Much Ayah…

PERPISAHAN 

detik sungguh indah
hingga ku terbuai di buatnya
menjamahi keindahan karya tuhan
bersamamu kasih

ku terdiam merenungi bisikan angin
memejamkan mata seraya ku bersyukur
mentari seakan mengerti rasaku
ia malu tuk kembali menerangi ufuk timurnya

senja pun menyambut
tetes air mata berlinang di hamparanya
deras entah kenapa
akhirnya ku mengerti inilah senja perpisahan kita kasih