assalamualikum saudaraku muslim diseluruh dunia

>aku adalah aku jika aku diketahui kamu maka aku bukan aku siapakah aku ASSALAMUALAIKUM KAUM MUSLIMIN WAL MUSLIMAT ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA TIADA LAIN TIADA BUKAN HANYA UNTUK MENGENAL ALLAHSELAMAT DATANG DI MY BLOG JANGAN LUPA DIBACA,DIPAHAMI,DIKAJI DAN LIKE YA!!!!MISS ALLAH & MUHAMMAD
KULLU NAFSIN ZAIKATULMAUTingat dunia hanya sementara

silak te pade berajah lek de side allah

Tuesday, 18 September 2012

islam lengkap mengenal allah 1


SOFA : Diumpamakan membersihkan dengan air terbagi 3 (tiga) :
  1. Membersihkan dari segala penglihatan mata dan suhut hati.
  2. Membersihkan dari Nafsu Amarah.
  3. Membersihkan penglihatan bathin kepada Allah Ta’ala.

WAFA : Adalah menyempurnakan juga terbagi 3 (tiga) bagian :
  1. Menyempurnakan Ibadah Zahir
  2. Menyempurnakan Martabat Ubudiyah segala tingkah laku seperti takut.
  3. Menyempurnakan Martabat Nakbudiyah Ma’rifat yang sempurna dari syirik jail dan syirik khapi.

FANA : Ada terbagi 3 (tiga) bagian :
  1. Fana Af’al pada Itikad tidak ada yang berbuat hanya perbuatan Allah.
  2. Fana Sifat pada Itikad tidak ada yang hidup hanya Allah.
  3. Fana Zat pada Itikad tidak ada yang maujud hanya Allah.

Setelah kita mengetahui artinya Tasawuf aku kita menjadi Fakir.
Artinya Fakir ialah :
Fa = Fana
Ki = Kina’ah
Ra = Redha
Barulah kita mengenal Hadis yang termasyur ini :
“ AWA LUDDIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Awal Agama mengenal Allah.
Sebelum mengenal Allah terlebih dahulu kita diwajibkan mengenal diri, setelah mengenal diri, terkenallah kepada Allah, bilamana sudah mengenal Allah, Fanalah diri kita, atau tidak ada mempunyai diri lagi, pada hakikatnya hanya Allah.

Selanjutnya terlebih dahulu kita mengenal diri, bilamana tidak mengenal asalnya kejadian diri, maka tidaklah sempurna Ilmu yang kita pelajari. Seperti kata ABDULLAH IBNU ABBAS. R. A :
Ya Rasulullah, apakah yang pertama dijadikan Allah Ta’ala ?
Nabi SAW bersabda : “ INNALLAHA KHALAKA KABLAL ASY YAA INNUR NABIYIKA MINNUIHI” artinya “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menjadikan terlebih dahulu ialah Nur Nabi Muhammad SAW yang dijadikan dari pada Zat Allah”.

SYECH ABDUL ASYSYAHRANI RAHIMA HULLAH ALIHI berkata : “INNALLAHA KHALAKA RUHUN NABI SAW MIN ZATIHI WAKHALAKAL ‘ALAMI MINNURI MUHAMMAD SAW.”
Artinya “ Sesungguhnya Allah telah menjadikan Roh Nabi Muhammad dari pada Zat Allah, dan sekalian Alam ini dijadikan dari pada Nur Muhammad SAW serta Nabi Adam dan diri kita atau tubuh kita”.

Nabi Bersabda : “ANA ABUL ARWAH, WA ADAMU ABUL BASYARU”
Artinya : “ Aku Bapak segala Roh dan Nabi Adam Bapak sekalian Tubuh Manusia tetapi Nabi Adam dijadikan dari pada tanah.

Allah berfirman : “KHALAKAL INSANA MINTIY” artinya Aku jadikan insan Adam dari pada tanah, dan tanah dari pada Air, Airpun dijadikan dari pada Nur Muhammad, maka Roh dan Tubuh tersebut bernama Nur Muhammad. Kepada Roh dan Tubuh inilah segala kainah, Insya Allah kita akan melihat kesempurnaan Zat Wajibal Wujud, karena tubuh kita yang kasar ini tidak dapat mengenal Allah, sebab fana. Yang dapat mengenal/meresapkan Nur Muhammad SAW. Siapa yang dapat mengenal atau meresapkan Nur Muhammad SAW berarti ia mengenal atau meresapkan Tuhannya, karena itu adalah kenyataan dari Wujud Allah yang kita miliki, seperti penglihatan, pendengaran, dan sebagainya yang berasal dari pada Nur.

Firman Allah Ta’ala : “KADJA AKUM MINALLLAHINNURI” artinya Sesuatu apa saja yang menimpa kepada kamu adalah dari pada Allah yaitu Nur.

Firman Allah Ta’ala : “KAD JA AKUMUL KAKKUMIR RABBIKUM” artinya Sesuatu apa saja yang masing-masing kamu adalah hak dari pada Tuhan dari Nur kepada Nur..

Disinilah sampai pelajaran segala Ilmu dari Aulia dan Ambiya asalnya mengenal Allah. Demikian pula pendapat Arifbillah serta kelakuannya karena ia mengenal Diri-Nya berasal dari kejadian Nur.

Firman Allah Ta’ala dalam Hadist Qudsi : “KHALA ILA JALI WAKHALAKHUL ASY YA ILA JALIK” artinya “Aku jadikan kamu karena Aku, dan Aku jadikan Alam semesta karena Engkau Ya Muhammad.”

Rasulullah SAW bersabda : “ANA MINALLAHI WALMU’MINUNKAMINNI artinya “ Aku dari pada Allah, dan segala Mu’min dari pada Aku.”
Maka dari itu, berpeganglah kepada Nur Muhammad, baik diwaktu beribadat maupun diluar dari beribadat.

Syech ABDURRAUB berkata : “Yang sebenar diri adalah Nyawa, yang sebenarnya Nyawa adalah Nur Muhammad atau Sifat, yang sebenarnya Sifat adalah Zat Hayyun akan tetapi La Gairi (tidak lain).

Adapun sebagian pendapat dari Alim Ulama adalah bahwa yang sebenarnya Diri adalah Roh, tatkala masuk pada Diri atau Tubuh bernama Nyawa, tatkala keluar masuk bernama Nafas bilamana ingin sesuatu bernamaNafsu, dan apabila dapat memiliki sesuatu barang bernama Ikhtiar, dapat pula membuat sesuatu barang bernama Akal, atau Ilmu. Inilah yang sebenarnya Diri. Karena pada diri inilah zahirnya Tuhan.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDUHU” artinya Zahir Tuhan itu ada pada Bathin HambaNya, yakni kepada Ilmu Hakikat. Kepada Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya untuk meng-Esakan Allah. Dengan adanya keterangan tersebut diatas, maka kenalilah Diri agar sempurna untuk mengenal Allah SWT.


No comments:

Post a Comment

ALLAH DAN MUHAMMAD SELALU BERIRINGAN,DIAMANA ADA MUHAMMAD DISITU ADA ALLAH